Saat Pilek Dilarang Makan Pisang di Malam Hari

Saat Pilek Dilarang Makan Pisang di Malam Hari?

Pisang termasuk dalam buah yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh harganya yang terjangkau, rasanya yang manis, dan tingginya nilai gizi di dalamnya. Hanya saja, banyak orang yang menyebut pisang sebaiknya tidak dikonsumsi di malam hari jika kita sedang pilek karena dianggap bisa memperparah kondisi kesehatan.

Di dalam pisang terdapat kandungan antioksidan dan potasium yang bisa membuat tubuh mengendalikan tekanan darah dengan lebih baik. Menurut pakar kesehatan Ayurveda Dr. Ashutosh Gautam, kita ternyata boleh mengonsumsi pisang di malam hari. Hanya saja, jika kita melakukannya, maka tubuh akan membutuhkan tenaga lebih banyak untuk mencerna buah yang menyengangkan ini.
“Tidak masalah untuk mengonsumsinya di malam hari. Hanya saja, jangan dimakan di waktu yang terlalu larut, apalagi di tengah malam. Hal ini bisa membuat batuk dan pilek menjadi semakin memburuk. Jika ingin makan pisang, ada baiknya kita melakukannya sekitar dua atau tiga jam sebelum tidur,” ungkap Dr. Gautam.

Banyak orang yang yakin jika makan pisang dan jeruk dekat dengan waktu tidur bisa membuat pilek dan batuk menjadi semakin parah. Hal ini disebabkan oleh adanya kepercayaan bahwa tubuh cenderung lebih mudah terpapar infeksi di malam hari. Dengan makan pisang, tubuh memusatkan energi ke saluran pencernaan yang bekerja keras, bukannya memberikan energi yang cukup untuk beristirahat dengan maksimal atau bagi sistem kekebalan tubuh.
Hanya saja, sebagian pakar kesehatan justru menyebutkan bahwa makan pisang di malam hari tidak akan menyebabkan efek buruk bagi kesehatan. Kandungan vitamin C di dalamnya bahkan bisa membuat sistem kekebalan tubuh menjadi semakin kuat. Bahkan, ada yang menyebut pisang bisa membantu proses penurunan demam.
Meski tergolong dalam makanan manis, pisang kaya akan kandungan magnesium yang bisa membantu tubuh menjadi lebih rileks sehingga kita pun akan tidur dengan nyenyak. Selain itu, pisang juga tidak memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga tidak akan memicu kenaikan kadar gula darah dengan signifikan setlah dimakan.